Harta. Sesuatu yang pasti menjadi motivasi setiap pribadi di dunia ini. Sesuai dengan entri saya sebelumnya, harta menentukan posisi manusia di masyarakat dunia ini.
Apakah salah memiliki harta? Tentu saja tidak. Harta adalah suatu anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. Namun, satu hal yang patut kita hindari adalah sikap ingin kaya, karena itu adalah dosa. Apalagi setelah memiliki harta, selalu membanggakan diri dan menghina orang lain.
Mazmur 49 menceritakan bagaimana kebahagiaan yang sia-sia itu. Orang yang mengandalkan dirinya sendiri (bukan kepada Tuhan), akan seperti domba meluncur ke dalam dunia orang mati, digembalakan oleh maut; mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka (ayat 15).
Ingatlah umur kita yang sangat terbatas di dunia ini. Untuk apa kita mengejar sesuatu yang sementara saja?
"Sebab pada waktu matinya semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaan tidak akan turun mengikuti dia." (ayat 18)
Ditambahkan juga: "Sekalipun ia menanggap dirinya berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya." (ayat 19-20)
Kesimpulannya, milikilah dahulu pengertian dan hikmat akan Allah. Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Karena itu terlebih penting dari segalanya.
Soal harta duniawi?? Tuhan telah berfirman, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
"Manusia, yang dengan segala kegemilangannya tidak mempunya pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan" (Mazmur 49:21)